SEMINAR NASIONAL SIMAK "CEGAH KORUPSI UNTUK INDONESIA" SEKALGI


 

Lemapka.com. Jakarta, 31 Januari 2022 – SIMAK INSTITUT STIAMI mengadakan seminar nasional dalam rangka memperingati hari lahir SIMAK yang ke 11 Tahun. Seminar ini bertemakan “Cegah Korupsi Untuk Indonesia”. Seminar ini terbuka untuk umum, tapi dengan kuota terbatas.

Kegiatan Spesialisasi Mahasiswa Anti korupsi (SIMAK) dilaksanakan pada hari Sabtu, 29 Januari 2022 di ruang Auditorium Institut STIAMI Lantai 2. Dimana kegiatan ini diselenggarakan secara offline dan online. Moderator untuk kegiatan ini dibawakan oleh bang Galuh. Kegiatan pelaksanaan seminar anti korupsi ini diketuai oleh mba Fitri. Jumlah yang mendaftar di acara seminar ini semuanya ada 190 yang ikut hadir, 150 orang untuk online dan 40 orang untuk offline. Seminar berlangsung dari jam 07.30 WIB s/d selesai.

Dalam seminar SIMAK ini terdapat Keynote Speakers: Budi Arie Setiadi (Wakil menteri desa pembangunan dan daerah tertinggal), Ir. H. Ahmad Riza Patria, M.B.A* (Wakil Gubernur DKI Jakarta). Ada juga Narasumber: Ir. H. Kamrussamad, S.T.M.SI (Anggota Komisi XI DPR RI), H. Teuku Riefky Harsya, M.T (Anggota DPR RI) *, Hj. Fahira Idris, S.E.,M.H (Anggota DPD RI), Komjen.Pol. Drs. Firli Bahuri, M.Si* (Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi), Munjirin, S.Sos, M.Si.* (Walikota Jakarta Selatan), Setya Hangga Yudha W P, B A (HONS), MSC (Presiden Indonesia MSU).

“Persiapan yang harus dilaksanakan untuk seminar ini yaitu penyebaran proposal, penyebaran surat undangan ke narasumber dsb. Terdapat beberapa kendala dalam seminar ini yaitu di dana karena sekarang ada kasus omicron yang menyebabkan banyak proposal yang tidak tembus. Untuk menyelenggarakan seminar ini sebenarnya tidak ada kesulitan akan tetapi lebih ke dana”, kata Mba Fitri selaku ketua pelaksana seminar anti korupsi, Sabtu (29/01/2022).

Kata Mba Fitri, kalau suka duka sebagai ketua pelaksana seminar banyak ya. Untuk duka sebenarnya banyak kalau suka nya jarang ada. Alasan untuk duka nya yaitu ada beberapa kendala bagaimana kita mendapatkan dana nya lalu bagaimana kita bisa membuat acara semeriah ini tanpa adanya dana dari proposal yang tembus.

“Harapan bagi peserta yang telah mengikuti seminar nasional dalam rangka anti korupsi, yaitu semoga mereka bisa mengambil pelajaran berharganya untuk tidak melakukan tindakan korupsi apalagi sudah dijelaskan oleh KPK nya langsung ya semoga mereka bisa memahami untuk tidak melakukan tindakan tersebut”, sahut Mba Fitri.

“Menurut saya pribadi Senang dan bangga karena teman-teman mahasiswa ini bisa menggelorakan semangat-semangat anti korupsi karena terus terang saja peran serta aktivitas akademika mahasiswa itu sangat dibutuhkan dalam kondisi ini, jadi saya sangat mengapresiasi untuk acara kegiatan seperti ini”, kata Bapak Rizal selaku Tipikor Bareskim Mabes Polri.

Ada beberapa pesan yang Bapak Rizal ungkapkan untuk mahasiswa lain dengan adanya acara ini yaitu Saya mendorong dan mendo’akan kampus-kampus lain khususnya di kota-kota besar punya keberanian mencontoh teman-teman SIMAK yang sekarang usianya sudah 11 Tahun. SIMAK bisa berdiri sudah hebat sebenarnya dan bertahan 11 Tahun cukup baik. Dan juga semangat teman-teman SIMAK Institut STIAMI energi nya harus diserap oleh mahasiswa lainnya jadi jangan hanya demo-demo saja tanda kutip ya tapi kalo ini kan ada isinya memang gerakannya berdampak sangat sistematik sehingga nantinya memiliki integritas yang tinggi.


Kegiatan Seminar Nasional sebagai tanda hari lahir nya SIMAK yang ke 11 tahun ini berjalan dengan lancar dan hikmat. Walaupun terjadi kendala di dalam pelaksanaannya. Akan tetapi, teman-teman SIMAK Institut STIAMI tetap antusias dan semangat sehingga kegiatan seminar ini dapat terwujud serta terselenggara dengan baik. Dengan adanya kasus covid-19 serta ada virus varian baru yang semakin meningkat tidak menjadi halangan untuk terselenggarakannya kegiatan tersebut. Di dalam Kegiatan seminar ini tetap mengikuti protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.

Harapan diselenggarakannya kegiatan seminar yaitu diharapkan khususnya mahasiswa bisa melek dalam arti membuka wawasan serta pandangan tentang anti korupsi. Sehingga, sekarang atau kedepannya nanti mahasiswa dapat menjadi panutan dan juga pacuan untuk kaum anak muda lainnya untuk tidak melakukan korupsi sekecil apapun.


Dokumentasi kegiatan :































Jurnalis : Dian R
Penulis : Fildzah / Ica
Dokumentasi : Afif













Komentar