Ganasnya Pandemi Covid-19 Merenggut Mental Masa Depan Bangsa

Ganasnya Pandemi Covid-19 Merenggut Mental Masa Depan Bangsa
Lemapka - Ganasnya Pandemi Covid-19 Merenggut Mental Masa Depan Bangsa
(Jakarta/Selasa,13 juli 2021)

 Pandemi Covid-19 semakin mengganas pada tahun 2021 ini, dengan terus bermutasi membuat virus ini memunculkan beberapa varian yang salah satunya adalah varian delta, gejalanya semakin bervariasi dan tingkat penularannya semakin cepat yang membuat pemerintah menerapkan PPKM darurat mulai tanggal 3 juli hingga 20 juli 2021 khusus di Jawa dan Bali. 

Kebijakan tersebut tentunya cukup efektif untuk memutus rantai penyebaran virus corona, namun setiap kebijakan pastinya tidak se-sempurna yang diharapkan, yang saat ini kebijakan tersebut sangat berdampak pada produktivitas seluruh masyarakat Indonesia, terutama pada generasi muda bangsa yaitu kalangan remaja yang seharusnya aktif, produktif, dan kreatif serta jiwa sosial yang tinggi namun mengalami penurunan pada jiwa sosial dan gairah mengeksplor dunia luarnya, bahkan mayoritas generasi muda sampai mengalami gangguan mental seperti ; depresi, stres, emosional, dll, sesuai dengan beberapa survei yang dilakukan oleh beberapa lembaga. 

PDSKJI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia) dengan mengadakan pemeriksaan secara daring terhadap 1.552 responden terkait dengan masalah psikologi pada diri orang tersebut yang hasilnya adalah perempuan sebanyak (76,1%) dengan usia dari 14-21 (pdskji.org/home 23 april 2020) dan survei selanjutnya, PDSKJI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia) melakukan pemeriksaan terhadap 2.364 responden dari 34 provinsi yang hasilnya adalah sebanyak 69% mengalami masalah psikologi, 68% kecemasan berlebih, 67% mengalami depresi, 49% bahkan sampai berfikir untuk bunuh diri (http://pdskji. org/hom, 14 Mei 2020). 

Dan survei dari lembaga lainnya yaitu dari CS Mott Children’s Hospital Amerika Serikat pada sebuah jajak pendapat nasional yang surveinya mereka lakukan terhadap 997 orang tua yang memiliki anak remaja berusia 13-18 tahun dan hasilnya adalah 64% dari anak mereka kesehatan mentalnya terganggu dan semakin memburuk sejak maret 2020 (Republika.co.id 16 Maret 2021), "Perubahan gaya hidup terkait pandemi telah mendatangkan malapetaka pada kehidupan remaja, yang mengganggu rutinitas normal mereka. Jajak pendapat kami menunjukkan bahwa perubahan era pandemi mungkin memiliki dampak kesehatan mental yang signifikan bagi beberapa remaja," kata dokter spesialis anak di RS Mott, Gary L Freed seperti dilansir dari laman EurekAlert pada Senin (15/3). 

Dari beberapa survei tersebut membuktikan bahwa pandemi ini menurunkan jiwa sosial para generasi muda dan mengalami gangguan mental yang akan membuat negara terancam, perlu peran orang tua, masyarakat dengan pemerintah yang saling bekerjasama agar bisa menghadapi pandemi sekaligus mendidik dan membentuk karakter serta mental para generasi muda bangsa menjadi generasi emas di kemudian hari.
















Referensi berita :
https://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info%20Singkat-XII-15-I-P3DI-Agustus-2020-217.pdf
https://www.republika.co.id/berita/qq0nt8463/survei-pandemi-perburuk-kesehatan-mental-remaja
https://img-z.okeinfo.net/okz/500/library/images/2020/11/11/v1iuv6kf11u1h5l34cwm_21711.jpg

Komentar